**Menolak Penggunaan AI untuk Menulis Catatan Dokter Spesialis Paru**
Dalam dunia medis yang semakin terotomatisasi, muncul perdebatan mengenai penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk menulis catatan medis. Aliaa Barakat, seorang penulis, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap penggunaan AI untuk menulis catatan dokter spesialis paru. Menurutnya, algoritma tidak dapat menggantikan pengalaman manusia yang spesifik dalam menulis catatan yang bermakna dan bermanfaat bagi pasien.
Barakat menekankan bahwa interaksi manusia dalam proses penulisan catatan medis memiliki nilai tersendiri yang tidak dapat dihasilkan oleh mesin. Catatan yang ditulis oleh dokter tidak hanya berfungsi sebagai dokumentasi medis, tetapi juga sebagai sarana komunikasi yang dapat memberikan pemahaman dan kenyamanan bagi pasien.
Pandangan ini menyoroti pentingnya sentuhan manusia dalam dunia medis, terutama dalam interaksi antara dokter dan pasien. Meskipun teknologi terus berkembang, peran manusia dalam memberikan perawatan yang empatik dan personal tetap menjadi aspek penting yang tidak boleh diabaikan.
Sumber: [Stat News](https://www.statnews.com)