web statistic

Breaking News: Longsor di Gunung Kuda, Puluhan Pekerja Tertimbun di Lokasi Tambang

4 Menit Baca
(Dok Photo IST)

CIREBON – Bencana longsor menerjang kawasan tambang batu alam di Gunung Kuda, Desa Bobos, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat pagi, 30 Mei 2025, sekitar pukul 10.00 WIB. Insiden ini menimbun puluhan pekerja dan sejumlah truk tambang di bawah tumpukan material bebatuan, memicu operasi penyelamatan besar-besaran yang melibatkan tim SAR, BPBD, TNI, dan kepolisian.

Detik-Detik Mencekam Longsor di Gunung Kuda

Peristiwa ini menjadi sorotan setelah video berdurasi 29 detik yang merekam detik-detik longsor viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, terlihat material batu kapur runtuh dari ketinggian, disertai kepulan debu tebal yang menyelimuti area tambang. Suara gemuruh memenuhi udara, menciptakan suasana mencekam saat pekerja berhamburan menyelamatkan diri.

“Waktu kejadian sekitar jam 10.00 WIB, waktu itu banyak mobil truk yang sedang antri muatan,” ujar Sukardi, seorang warga setempat, menggambarkan situasi saat longsor terjadi.

Menurut laporan, lebih dari 10 pekerja diduga masih terperangkap di bawah reruntuhan, bersama dengan empat alat berat seperti ekskavator dan belasan truk pengangkut material. Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, menyatakan, “Sudah kita temukan 12 orang dibawa ke rumah sakit, dan yang meninggal dunia ada delapan orang update terbaru.” Namun, jumlah korban tewas dilaporkan bertambah menjadi sembilan orang, menambah duka di lokasi kejadian.

Penyebab Longsor: Penambangan Jadi Sorotan

Meski penyebab pasti longsor belum diketahui, aktivitas penambangan di Gunung Kuda diduga menjadi pemicu utama. Sebelumnya, pada Februari 2025, longsor serupa terjadi di lokasi yang sama tanpa korban jiwa karena pengelola telah mengantisipasi risiko dengan meliburkan pekerja. Kali ini, longsor terjadi saat aktivitas tambang sedang berlangsung.

“Material diambil dari bawah sehingga tanah di atasnya menjadi labil dan akhirnya runtuh,” ungkap Kapolsek Dukupuntang, AKP Nuryana, dalam pernyataan sebelumnya terkait insiden serupa.

Faozan, Koordinator Lapangan BPBD Kabupaten Cirebon, menyebutkan bahwa informasi mengenai jumlah korban masih simpang siur karena belum ditemukannya saksi kunci. “Kita masih menduga ada korban lain yang tertimbun dan terus dalam pencarian,” katanya.

Evakuasi Berpacu dengan Waktu

Tim penyelamat bekerja keras di medan yang sulit dan berbahaya, di tengah tumpukan bebatuan dan risiko longsor susulan. Dua ekskavator masih tertimbun, sementara alat berat lainnya dikerahkan untuk mempercepat evakuasi.

“12 korban dibawa ke Rumah Sakit Sumber Urip, Rumah Sakit Arjawinangun, dan Puskesmas terdekat. Pencarian korban di titik longsor, tim dan alat berat sedang bekerja,” jelas Kombes Pol Sumarni.

Petugas Basarnas melaporkan bahwa beberapa korban ditemukan dalam kondisi tertimbun di dalam maupun di luar kendaraan, menambah kompleksitas operasi penyelamatan. Video yang diunggah Komunitas Orang Cirebon (KOCI) menunjukkan upaya heroik tim SAR di tengah kepulan debu dan medan curam, mencerminkan ketegangan di lokasi kejadian.

Respons Cepat dan Sorotan Publik

Tragedi ini memicu perhatian luas di media sosial, dengan banyak netizen menyampaikan duka cita dan doa untuk para korban. Tagar #LongsorCirebon ramai diperbincangkan, sementara warga menyerukan peninjauan ulang izin penambangan di kawasan tersebut.

Aktivitas tambang yang berulang kali memicu longsor menjadi sorotan, terutama setelah kejadian serupa di lokasi lain seperti tambang ilegal di Demak dan Gunung Botak, Maluku.

Pihak berwenang kini fokus pada evakuasi dan penyelidikan untuk menentukan penyebab pasti bencana. Apakah kelalaian pengelola tambang atau faktor alam seperti hujan deras menjadi pemicu, masih menunggu hasil investigasi. Sementara itu, operasi penyelamatan terus berlanjut, dengan harapan dapat menemukan korban yang masih hilang dalam kondisi selamat.

 

 

 

Share This Article