JAKARTA – Hasil final Indonesia Open 2025, ganda campuran asal Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue, menciptakan kejutan besar sekaligus mencetak sejarah baru di dunia bulu tangkis.
Mereka meraih gelar juara Indonesia Open 2025, salah satu turnamen paling bergengsi level BWF Super 1000.
Dalam partai final yang menegangkan di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (8/6/2025), mereka mengalahkan pasangan tangguh asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran, dengan skor 21-16, 21-18.
Kemenangan tersebut menandai kali pertama wakil Prancis menjuarai turnamen Super 1000, menjadikan Gicquel/Delrue pionir bagi Negeri Mode di panggung elite bulu tangkis dunia.
Sebelumnya, torehan tertinggi Prancis hanya sampai level Super 750 lewat kemenangan Alex Lanier di Japan Open 2024.
Kemenangan ini juga menambah jumlah gelar Prancis di tur BWF 2025 menjadi dua, menyamai raihan Indonesia namun dengan keunggulan kualitas dari level turnamen.
Laga yang berlangsung penuh ketegangan itu mempertemukan dua pasangan kuda hitam.
Meski sempat tertinggal di awal, Gicquel/Delrue berhasil membalikkan keadaan berkat strategi cerdas dan koordinasi solid di lapangan.
Skor sempat ketat, namun ketenangan dan kecermatan pasangan Prancis dalam membaca permainan menjadi kunci kemenangan.
Penguasaan Net dan Variasi Serangan
Pasangan Thailand mengawali pertandingan dengan lebih agresif. Mereka unggul empat poin di awal gim pertama, namun Gicquel/Delrue mulai menemukan alur permainan.
Keduanya menunjukkan permainan kolektif, terutama dalam penguasaan net dan variasi serangan.
Gicquel tampil dominan di depan, sering kali memotong bola-bola lawan untuk menggagalkan pola serangan.
Di sisi Thailand, Supissara Paewsampran tampak tidak setenang biasanya. Beberapa kali kesalahan non-teknis yang dilakukannya menguntungkan lawan, terutama saat mereka tengah mengejar poin di fase krusial gim pertama.
Pada gim kedua, Gicquel/Delrue langsung tancap gas dan unggul 5-1. Pasangan Prancis ini bermain dengan pendekatan yang sangat taktis, memecah rotasi lawan, dan cerdik dalam mengolah arah shuttlecock.
Walaupun pasangan Thailand mencoba bangkit dengan mengandalkan kekuatan pukulan Puavaranukroh dan memperkecil ketertinggalan menjadi 12-13, Gicquel/Delrue tetap tenang dan mampu kembali menjauh lewat permainan akurat.
Kesalahan servis dari Puavaranukroh memberi championship point bagi Gicquel/Delrue pada 20-18. Bola masuk yang dikira keluar oleh mantan pemain nomor satu dunia itu menutup laga.
Final ini juga menjadi titik balik bagi Gicquel/Delrue yang sebelumnya selalu gagal di empat final World Tour sejak 2022. Terakhir kali mereka naik podium adalah di Swiss Open 2021.
Kemenangan Gicquel/Delrue menandakan kebangkitan bulu tangkis Prancis. Negara ini tak hanya unjuk gigi di ganda campuran, tetapi juga mulai bersaing di nomor tunggal dan ganda putra, membuat posisi Denmark sebagai raksasa Eropa kini terancam.
Dengan tambahan gelar dari Indonesia Open 2025, Prancis menyamai raihan trofi Indonesia di kalender BWF World Tour 2025.
Bedanya, gelar Prancis berasal dari ajang kelas dunia Super 1000, sementara dua gelar Indonesia masih di level Super 300.
Indonesia sendiri belum berhasil memetik satu pun gelar di turnamen Super 1000 tahun ini, setelah gagal di Malaysia Open dan All England.
Harapan terakhir Merah Putih berada di tangan ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, yang akan menghadapi pasangan Korea Selatan Kim Won-ho/Seo Seung-jae dalam partai pamungkas Indonesia Open 2025.***