JEMBER — Gunung Raung, yang terletak di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, kembali mengalami erupsi hebat pada Selasa (17/6/2025) petang. Letusan tercatat mencapai ketinggian 1.200 meter di atas puncak atau 4.532 meter di atas permukaan laut.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung, Benny Setyawan, dalam laporan yang diterima di Jember, mengungkapkan bahwa erupsi terjadi tepat pada pukul 17.56 WIB. Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang, bergerak ke arah timur laut dan timur. Hingga laporan ini dibuat, erupsi masih terus berlangsung.
Sebelumnya, pada pukul 16.13 WIB, letusan serupa terjadi dengan ketinggian kolom abu sekitar 750 meter di atas puncak atau 4.082 meter di atas permukaan laut. Kolom abu pada saat itu berwarna putih hingga kelabu dengan arah pergerakan yang sama, yakni ke timur. Seismik yang tercatat menunjukkan tremor menerus dengan amplitudo 4 mm, yang juga mengindikasikan bahwa aktivitas vulkanik masih berlanjut.
Baca Juga
Gunung Raung, dengan ketinggian 3.332 mdpl, saat ini masih berada pada status Level II (waspada), yang berarti masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer serta tidak menuruni kaldera atau bermalam di kawasan kawah.
Erupsi ini menyebabkan hujan abu vulkanik tipis yang dirasakan oleh warga di sejumlah desa di Kabupaten Jember. Sebagai langkah antisipasi, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, bersama sukarelawan, membagikan masker kepada warga dan pengguna jalan untuk mengurangi dampak dari abu vulkanik.
Gunung Raung dikenal sebagai salah satu gunung berapi aktif di Indonesia, dengan hampir setiap hari mengalami erupsi dengan tinggi letusan yang bervariasi antara 400 hingga 1.500 meter di atas puncak.
