JAKARTA – Tim DVI Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi 17 korban baru dalam tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, menambah daftar korban yang telah diketahui identitasnya.
Proses identifikasi korban dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya pada Selasa (7/10/2025) menggunakan kombinasi metode ilmiah berupa uji DNA, pemeriksaan medis, dan pencocokan properti pribadi.
Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol Mohammad Khusnan Marzuki, menyampaikan bahwa pemeriksaan berlangsung dengan teliti dan penuh kehati-hatian, mengedepankan transparansi serta prinsip ilmiah.
“Tim DVI bekerja cermat dalam mencocokkan setiap data medis, DNA, dan barang milik korban,” ujar Kombes Khusnan. Ia menegaskan seluruh proses berjalan sesuai prosedur forensik yang ketat.
Dari 18 kantong jenazah yang diperiksa, sebanyak 17 di antaranya telah terkonfirmasi cocok dengan data antemortem, sementara satu lainnya masih dalam proses verifikasi lanjutan oleh tim laboratorium.
Korban yang telah teridentifikasi antara lain Muhammad Amas Fahmi (15) asal Bangkalan, Muhammad Reza Syafi Akbar (14) asal Surabaya, dan Afifuddin Zakir (13) asal Surabaya.
Selain itu, ada pula Rizki Maulana Saputra (16) asal Sidoarjo, Moh. Ubaidillah (17) asal Bangkalan, serta Virgawan Narendra Sugiarto (16) asal Lamongan yang berhasil dikenali oleh tim.
Identitas Moch Ali Siroudjidin (13) asal Surabaya, Muhammad Azam Habibi (14) asal Surabaya, dan Maulidy Hasany Kamil (16) asal Bangkalan juga telah dipastikan melalui pencocokan DNA.
Selanjutnya, korban lain yang berhasil diidentifikasi yakni Ach Fathoni Abil Falaf (17), M. Azam Alby Alfa Himam (17), keduanya asal Bangkalan, serta Khoirul Mutoqin (15) asal Kediri.
Tim forensik juga mengonfirmasi identitas Farhan Asyari (17) asal Surabaya, Syaifuddin (15) asal Sampang, dan Achmad Ghiffary Haekal Nur (17) asal Gresik.
Sementara dua korban lainnya yaitu Muhammad Ubay Dillah (15) asal Kalimantan Barat dan Achmad Alby Fahril (13) asal Surabaya turut teridentifikasi pada pemeriksaan hari ini.
“Dengan tambahan hari ini, total 34 korban dari 67 kantong jenazah telah berhasil diidentifikasi,” tutur Kombes Khusnan, sembari menegaskan bahwa proses masih terus berlanjut hingga seluruh korban terkonfirmasi.
Ia menambahkan, proses identifikasi melibatkan ahli forensik, tim laboratorium DNA, dan personel DVI yang telah berpengalaman menangani berbagai tragedi massal.
Khusnan juga meminta keluarga korban untuk tetap aktif berkoordinasi dengan posko DVI guna mempercepat pencocokan data yang dibutuhkan dalam tahap identifikasi berikutnya.
“Pusat informasi operasi DVI untuk kejadian di Pondok Pesantren Al-Khoziny dapat dihubungi melalui nomor 0851-9044-7911,” ucapnya. Ia memastikan seluruh perkembangan akan diumumkan secara resmi oleh Polda Jatim.***