web statistic

CEPA Disepakati, Produk Indonesia Bersiap Menembus Pasar Eropa

3 Menit Baca
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen (Dok. Tim Media Presiden Prabowo)

BRUSSELS — Setelah satu dekade proses negosiasi, Indonesia dan Uni Eropa secara resmi mencapai kesepakatan politik atas Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA). Perjanjian ini membuka peluang besar bagi produk-produk unggulan Indonesia untuk memasuki pasar Eropa lebih luas dan kompetitif.

Presiden RI Prabowo Subianto menilai capaian tersebut sebagai langkah strategis dalam menghadapi gejolak global.

“Hari ini, saya dengan senang hati mengumumkan bahwa kami telah mencapai terobosan penting. Setelah sepuluh tahun proses negosiasi, kami telah menyelesaikan kesepakatan menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif yang pada dasarnya merupakan perjanjian perdagangan bebas,” ujar Presiden Prabowo, dalam konferensi pers bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Minggu (13/7/2025) waktu setempat.

Prabowo menegaskan bahwa kedua pihak berhasil menemukan titik temu atas kepentingan ekonomi masing-masing yang bersifat saling melengkapi.

“Kami telah membuat banyak kemajuan signifikan, dan menyepakati untuk saling mengakomodasi kepentingan ekonomi masing-masing. Kami menemukan bahwa kepentingan ini saling melengkapi dan menguntungkan satu sama lain.”

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memberikan apresiasi atas kepemimpinan Presiden Prabowo dalam menyelesaikan negosiasi CEPA, yang disebut sebagai perjanjian “ambisius dan tepat waktu.”

“Setelah 10 tahun perundingan, kita berhasil mencapai terobosan besar. Bapak Presiden, saya mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Anda.”

Ia juga menyoroti pentingnya Indonesia dalam rantai pasok global, terutama sebagai pemasok barang penting bagi transisi energi dan digital yang sedang dijalankan Uni Eropa.

“Indonesia juga merupakan pemasok utama barang-barang penting bagi transisi digital dan hijau, serta memiliki pasar yang terus berkembang dengan lebih dari 287 juta penduduk.”

CEPA diyakini akan memperluas akses pasar bagi produk agrikultur, otomotif, jasa, dan bahan baku Indonesia ke Eropa. Ursula menekankan pentingnya pasokan yang “aman dan bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.”

“Memperkuat rantai pasok untuk bahan baku penting yang sangat dibutuhkan dalam transisi energi dan digital.”

Dengan populasi gabungan 730 juta jiwa, Uni Eropa dan Indonesia diharapkan memetik manfaat besar dari kemitraan ini. Prabowo juga berharap agar penandatanganan implementasi CEPA dilakukan kembali di Brussels sebagai simbol kemitraan jangka panjang.

“Itu akan memberi saya kesempatan untuk kembali mengunjungi Brussels!” ujar Presiden Prabowo sambil tertawa.

Share This Article