web statistic

Von der Leyen Apresiasi Kepemimpinan Presiden Prabowo Rampungkan Negosiasi CEPA yang Mandek 10 Tahun

2 Menit Baca
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen (Dok. Tim Media Presiden Prabowo)

BRUSSELS — Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan pujian terhadap kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam menyelesaikan proses negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa yang sempat terhenti selama satu dekade.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers bersama usai pertemuan bilateral di Brussels, Belgia, Minggu (13/7/2025).

“Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa kita baru saja mencapai kesepakatan politik terkait sebuah perjanjian perdagangan bebas yang ambisius, yaitu Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA). Setelah 10 tahun perundingan, kita berhasil mencapai terobosan besar. Bapak Presiden, saya mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Anda,” ujar Ursula von der Leyen.

Ursula menambahkan, capaian ini merupakan bukti komitmen kedua pihak membangun hubungan jangka panjang yang berlandaskan nilai bersama dan saling percaya.

“Bersama-sama, kita mengirimkan pesan kuat mengenai pentingnya kemitraan jangka panjang yang dapat diprediksi, yang dibangun atas dasar kepercayaan, saling menghormati, transparansi, dan nilai-nilai bersama.”

Presiden Prabowo menyambut baik apresiasi tersebut dan menegaskan bahwa CEPA mencerminkan semangat kemitraan saling menguntungkan antara Indonesia dan Uni Eropa.

“Kami telah membuat banyak kemajuan signifikan, dan menyepakati untuk saling mengakomodasi kepentingan ekonomi masing-masing. Kami menemukan bahwa kepentingan ini saling melengkapi dan menguntungkan satu sama lain.”

Ia juga menyampaikan penghargaan atas kinerja tim perunding yang berhasil menyelesaikan seluruh isu utama selama negosiasi berlangsung.

“Saya juga sangat senang melihat para menteri dan komisioner dari kedua belah pihak berhasil mencapai, yang saya sebut, terobosan strategis. Saat ini, tidak ada lagi isu utama yang menjadi perbedaan antara Uni Eropa dan Indonesia dan itu adalah sesuatu yang luar biasa.”

Pada akhir pernyataannya, Presiden Prabowo mengungkapkan harapan agar penandatanganan implementasi CEPA dapat dilakukan di Brussels sebagai simbol kemitraan yang solid.

“Saya sangat berharap, ketika kita mulai melaksanakan kesepakatan ini, kita dapat menandatangani perjanjian implementasinya di sini, di Brussels, sekali lagi. Itu akan memberi saya kesempatan untuk kembali mengunjungi Brussels.”

Share This Article