web statistic

Ducati Hadapi Masalah Pengereman di Silverstone, Namun Siap Bangkit pada Seri Berikutnya

3 Menit Baca
Di Giannantonio, VR46 (Dok. Istimewa)

JAKARTA – Setelah kegagalan besar pada MotoGP Inggris 2025, Fabio Di Giannantonio, pembalap tim Valentino Rossi, mengungkapkan masalah utama yang dihadapi Ducati di Sirkuit Silverstone. Dalam balapan yang berlangsung pada Minggu (25/5/2025), Ducati mengalami kesulitan besar, dengan beberapa insiden jatuh yang terjadi pada pembalap-pembalap mereka.

Balapan di Silverstone dimulai dengan kecelakaan yang menimpa Alex Marquez dan Marc Marquez pada awal balapan. Beruntung, tumpahan oli di trek membuat regulasi mengharuskan balapan diulang. Setelah balapan dimulai ulang, masalah kembali menghantui Ducati, dengan Francesco Bagnaia jatuh saat memasuki tikungan ketujuh. Namun, Marc Marquez tampil heroik dan berhasil meraih podium ketiga, menyelamatkan wajah Ducati yang sebelumnya hampir gagal total.

Aprilai dan Yamaha Menjadi Pesaing Kuat di Silverstone

Fabio Di Giannantonio, yang menyelesaikan balapan pada posisi ke-10, mengakui kehebatan rival-rival mereka, terutama Aprilia dan Yamaha. Menurutnya, Aprilia tampil sangat dominan di Silverstone, dengan merebut podium pertama dan kemenangan pertama mereka di trek tersebut.

“Saya pikir Aprilia di sini selalu sangat kuat. Mereka meraih podium pertama di sini, lalu menang pertama, jadi ini trek yang sangat bagus bagi mereka,” ujar Di Giannantonio.

Selain itu, Di Giannantonio juga memuji performa Fabio Quartararo yang tampil impresif dengan Yamaha. Quartararo berhasil memulai balapan dengan luar biasa dan mengambil risiko dengan menggunakan ban depan lunak, yang membuahkan hasil baik bagi pembalap asal Prancis tersebut.

Masalah Pengereman Jadi Kendala Utama Ducati

Namun, meskipun Ducati memiliki kecepatan yang cukup untuk bersaing di podium, Di Giannantonio mengungkapkan bahwa masalah utama yang mereka hadapi adalah sistem pengereman yang kurang optimal. Pengereman menjadi kendala yang cukup mengganggu performa Ducati, baik di tim utama maupun pabrikan.

“Untuk kami, dengan ban medium, start ulang cukup sulit untuk menyesuaikan suhu ban depan. Saya tidak merasa nyaman dengan rem, jadi saya tidak menghentikan motor seperti yang saya inginkan atau seperti kemarin. Kami kehilangan posisi karena banyak pembalap menyalip saya dengan mudah,” jelas Di Giannantonio.

Ducati Optimis Bangkit pada Seri Berikutnya

Meskipun gagal meraih podium di Silverstone, Di Giannantonio tetap optimis dengan potensi Ducati untuk kembali bersaing di seri-seri berikutnya. Dia menegaskan bahwa meskipun Ducati mengalami beberapa pukulan keras dalam dua seri terakhir, mereka tidak akan menyerah dan akan kembali berjuang.

“Ducati dihantam banyak pukulan dari mana-mana. Namun semua orang tahu Ducati akan kembali berjuang untuk yang berikutnya,” ujar Di Giannantonio dengan penuh semangat.

Ducati, yang sebelumnya dominan pada MotoGP 2025, kini telah gagal memenangi dua seri berturut-turut setelah Johann Zarco memenangi MotoGP Prancis dan Marco Bezzecchi dari Aprilia meraih kemenangan di Silverstone. Namun, dengan semangat pantang menyerah, Ducati diprediksi akan kembali tampil kuat di balapan-balapan berikutnya.

Share This Article