JAKARTA – Red Bull mengajukan protes terhadap George Russell setelah pembalap Mercedes itu memenangkan Grand Prix Kanada pada Senin dini hari (16/6/2025), namun keputusan tersebut akhirnya ditolak oleh FIA, yang menyatakan tidak ada pelanggaran yang cukup serius.
Protes Red Bull tampaknya berfokus pada perilaku Russell saat berada di bawah Safety Car, yang menuai keluhan dari Max Verstappen. Insiden tersebut terjadi setelah putaran ke-68, ketika balapan berada di bawah kendali Safety Car menyusul kecelakaan yang melibatkan pembalap McLaren, Lando Norris dan Oscar Piastri.
Saat barisan pembalap terbentuk di belakang Safety Car, Russell sempat melambat, yang membuat Verstappen sementara berada di depan pembalap Mercedes itu. Russell kemudian kembali ke posisi semula setelah situasi tersebut. Manuver ini memicu keluhan dari Verstappen, yang melalui radio tim mengungkapkan kekesalannya.
Baca Juga
“George tiba-tiba mengerem secara agresif,” keluh Verstappen yang terdengar jelas di radio tim.
Russell, di sisi lain, membalas melalui radio tim dengan melaporkan, “Verstappen baru saja menyalip saya di bawah Safety Car.”
Christian Horner: “Kami Tidak Senang dengan Perilaku Russell”
Setelah balapan, Christian Horner, Kepala Tim Red Bull, mengungkapkan ketidakpuasan timnya terhadap manuver Russell. Menurut Horner, mereka tidak senang dengan seberapa jauh Russell berada di belakang Safety Car dan bagaimana dia mengemudi dengan penuh kekacauan.
Namun, meskipun ada keluhan dan protes, FIA memutuskan bahwa tidak ada tindakan melanggar aturan yang dilakukan oleh Russell. Dengan demikian, pembalap Mercedes tersebut dipastikan mempertahankan kemenangannya di GP Kanada, menegaskan dominasinya di sirkuit tersebut.
Keputusan ini tentu memberikan angin segar bagi Russell dan tim Mercedes, sementara Red Bull dan Verstappen harus menerima kenyataan bahwa protes mereka tidak membuahkan hasil.
