JAKARTA – Francesco Acerbi mengambil langkah mengejutkan setelah kekalahan menyakitkan Inter Milan di final Liga Champions 2024-2025.
Bek senior Italia itu secara resmi menolak panggilan memperkuat skuad Azzurri dalam laga penting kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa.
Sikap ini mengemuka tak lama setelah Inter dihantam telak oleh Paris Saint-Germain dengan skor mencolok 0-5 di Allianz Arena, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB.
Acerbi bermain penuh selama 90 menit saat Inter Milan tumbang tanpa perlawanan di partai puncak.
Tak hanya kegagalan timnya, keputusan pribadi Acerbi juga menjadi sorotan karena datang di saat penting bagi Timnas Italia.
Pelatih Luciano Spalletti sebelumnya telah memasukkan namanya dalam daftar pemain yang akan tampil menghadapi Norwegia dan Moldova.
Pelatih kepala Timnas Italia, Luciano Spalletti, akhirnya angkat suara. Ia membenarkan absennya Acerbi dari panggilan tim nasional bukan disebabkan oleh cedera atau alasan kebugaran fisik.
“Mari kita lanjutkan. Ini bukan masalah fisik, dia memikirkan apa yang terjadi di sekitarnya,” ujar Spalletti, dikutip dari rilis resmi FIGC, Senin (2/6/2025).
“Sebelumnya dia memiliki beberapa keraguan. Memang benar kita harus menahan napas di akhir musim, tidak mudah untuk melakukan pemanggilan ini,” tambahnya.
Acerbi kemudian memberikan klarifikasi lewat akun Instagram pribadinya.
Ia menegaskan bahwa keputusannya untuk menolak panggilan timnas bukan karena kekalahan telak di final Liga Champions, melainkan adanya perbedaan prinsip dengan Spalletti.
“Ini bukan keputusan yang saya ambil dengan ringan. Namun, saya percaya bahwa mengingat peristiwa baru-baru ini (dibantai PSG), kondisi saat ini tidak memungkinkan saya untuk melanjutkan dengan tenang,” tulisnya.
“Saya menuntut rasa hormat, jika rasa hormat itu tidak ada dari mereka yang seharusnya memimpin kelompok, saya lebih memilih untuk mundur. Saya tidak akan tinggal di tempat di mana saya tidak lagi benar-benar diinginkan dan jelas saya bukan bagian dari proyek pelatih,” lanjut Acerbi.
Situasi ini menjadi pukulan tersendiri bagi Spalletti yang tengah merintis ulang kekuatan Italia pasca kegagalan tampil di dua edisi terakhir Piala Dunia.
Italia saat ini belum memainkan satu pun laga di grup mereka. Sementara itu, Norwegia telah mencatat dua kemenangan di bulan Maret dan mengoleksi enam poin.
Dengan ambisi besar untuk kembali ke panggung dunia, Spalletti kini harus menyusun ulang strategi tanpa kehadiran Acerbi—salah satu pemain paling berpengalaman di lini belakang.
Ketegangan internal ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pelatih dalam membangun kekompakan dan visi jangka panjang tim nasional.***