JAKARTA โ Konflik yang terus memanas antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat dapat memengaruhi pelaksanaan putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang seharusnya diselenggarakan di Qatar. Baru-baru ini, Iran meluncurkan rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar, sebagai respons terhadap serangan Amerika terhadap fasilitas nuklir Iran. Meskipun serangan tersebut tidak menyebabkan korban jiwa, ketegangan di wilayah tersebut semakin meningkat, yang memunculkan pertanyaan mengenai keamanan Qatar sebagai tuan rumah pertandingan Kualifikasi Piala Dunia.
Serangan rudal Iran yang menargetkan Pangkalan Al-Udeidโmarkas besar militer Amerika di Timur Tengahโmenjadi eskalasi terbaru dalam konflik yang melibatkan negara-negara besar di kawasan tersebut. Meskipun Iran memberi tahu Qatar terlebih dahulu mengenai niat mereka untuk meluncurkan rudal guna meminimalkan korban jiwa, serangan ini tetap dianggap sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Qatar. Meningkatnya ketegangan ini memicu spekulasi apakah Qatar masih aman untuk menjadi tuan rumah bagi Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan melibatkan tim-tim dari zona Asia.
Untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, enam tim, termasuk Timnas Indonesia, Irak, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, dijadwalkan untuk bertanding memperebutkan tiket ke putaran final. Pengundian grup dijadwalkan pada 17 Juli 2025, dan pertandingan akan dimulai pada Oktober 2025. Sebelumnya, AFC dan FIFA telah menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah ajang tersebut, namun mengingat situasi yang tidak aman di Qatar, apakah perlu mencari pengganti tuan rumah?
Indonesia, yang terletak di kawasan Asia Tenggara yang relatif aman dari ketegangan Timur Tengah, menjadi kandidat potensial untuk menggantikan Qatar sebagai tuan rumah. Dengan stabilitas yang relatif terjaga di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi tuan rumah pengganti, yang akan memberikan rasa aman bagi semua peserta Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Keputusan mengenai apakah Qatar masih dapat mempertahankan statusnya sebagai tuan rumah atau perlu digantikan akan sangat bergantung pada perkembangan situasi di Timur Tengah serta evaluasi keamanan yang dilakukan oleh AFC dan FIFA.