web statistic

UEFA Jatuhkan Sanksi ke Crystal Palace, Lyon Bertahan pada Liga Europa

2 Menit Baca
Crystal Palace (Dok. Istimewa)

JAKARTA – UEFA resmi memutuskan bahwa Crystal Palace tidak dapat berpartisipasi pada Liga Europa musim 2025/26 setelah dinyatakan melanggar regulasi kepemilikan multi-klub. Klub asal London tersebut akan turun kasta ke UEFA Conference League, meski sebelumnya berhasil merebut tiket Liga Europa lewat kemenangan di final Piala FA—trofi domestik utama pertama dalam sejarah mereka.

Kontroversi bermula dari kepemilikan saham John Textor yang terafiliasi dengan dua klub peserta kompetisi UEFA, yakni Crystal Palace dan Olympique Lyonnais. Melalui Eagle Football Holdings, Textor menguasai 90 persen saham Lyon dan 43 persen saham Palace. Walau sahamnya di klub Inggris tengah dijual kepada pengusaha asal Amerika Woody Johnson senilai £190 juta, prosesnya belum rampung saat tenggat yang ditetapkan UEFA berlalu.

Menurut regulasi UEFA, satu individu atau entitas tidak boleh memiliki pengaruh terhadap lebih dari satu tim dalam kompetisi antarklub Eropa, demi menjaga integritas turnamen. Tenggat 1 Maret 2025 diberikan untuk menyelesaikan restrukturisasi kepemilikan, tetapi Palace gagal memenuhinya.

Empat pemilik utama Palace—Textor, Steve Parish, David Blitzer, dan Josh Harris—telah bertemu dengan Badan Kontrol Keuangan Klub UEFA untuk meyakinkan bahwa Textor tidak lagi memiliki kendali atas klub. Dalam pernyataannya, Textor mengklaim memiliki dokumen yang membuktikan bahwa dirinya tidak berwenang mengambil keputusan manajerial di Selhurst Park.

Namun, UEFA menolak pembelaan tersebut dan memutuskan bahwa Lyon berhak bertahan pada Liga Europa atas dasar posisi liga domestik yang lebih tinggi. Crystal Palace kemungkinan akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga.

Selain Lyon, keputusan UEFA berpotensi menguntungkan Nottingham Forest. Tim besutan Nuno Espírito Santo—yang finis di peringkat tujuh Liga Inggris dan semula lolos ke Conference League—bisa saja menggantikan Palace pada Liga Europa, bergantung pada hasil banding dan keputusan akhir UEFA. Pemilik Forest, Evangelos Marinakis, baru melepaskan kendali atas klub pada akhir April melalui skema blind trust, demi menghindari benturan kepemilikan dengan Olympiakos.

UEFA masih belum memberikan konfirmasi resmi mengenai posisi Forest, dan keputusan akhir diperkirakan baru akan diumumkan setelah proses banding rampung.

Share This Article