JAKARTA – Pemerintah Indonesia menggebrak dengan paket stimulus ekonomi terbaru yang mulai bergulir pada 5 Juni 2025, menyasar 3,4 juta guru honorer dan 17 juta pekerja bergaji maksimal Rp3,5 juta per bulan.
Program ini dirancang untuk menggairahkan perekonomian nasional, memberikan bantuan langsung, dan meringankan beban masyarakat di tengah dinamika global.
Salah satu andalannya adalah Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp150.000 per bulan, menjadi angin segar bagi pekerja dan pendidik.
Selain BSU, program ini mencakup diskon tarif listrik 50 persen untuk 79,3 juta pelanggan rumah tangga berdaya hingga 1.300 VA, berlaku dari 5 Juni hingga 31 Juli 2025.
Tak hanya itu, pemerintah juga menghadirkan potongan harga tiket kereta api 30 persen, diskon angkutan laut hingga 50 persen, serta skema PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 6 persen untuk tiket pesawat.
“Penyaluran BSU ini, melibatkan Kementerian Keuangan, Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan untuk pekerja. Serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kementerian Agama untuk guru honorer,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, seperti dikutip dari Antara, Selasa (27/5/2025).
Untuk mendukung mobilitas selama libur sekolah, pemerintah memberikan diskon tarif tol 20 persen bagi sekitar 110 juta pengguna jalan tol.
Dari sisi perlindungan sosial, Kartu Sembako diperkuat dengan tambahan bantuan Rp200.000 per bulan, disertai distribusi beras 10 kg per bulan untuk 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
“Berlaku dari 5 Juni-31 Juli 2025, stimulus lainnya mencakup diskon tarif transportasi massal. Seperti potongan harga tiket kereta api sebesar 30 persen,” ujar Susiwijono.
Sektor ketenagakerjaan juga mendapat perhatian dengan diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 50 persen mulai Agustus 2025 hingga Januari 2026, guna mendukung industri padat karya.***