JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) akhirnya angkat bicara soal video viral yang menampilkan kegiatan distribusi Makan Bergizi Gratis (MBG) dan diklaim terjadi di Banjar Martapura, Kalimantan Selatan.
Lembaga tersebut menegaskan bahwa rekaman yang beredar bukan berasal dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Banjar Martapura Tungkaran, melainkan dari lokasi lain yang memiliki nama hampir serupa.
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan bahwa dapur SPPG Banjar Martapura Tungkaran telah berhenti beroperasi sejak Jumat, 10 Oktober 2025, sehari setelah munculnya laporan kejadian luar biasa (KLB) di wilayah tersebut.
“Perlu kami luruskan, dapur SPPG Banjar Martapura Tungkaran sudah berhenti beroperasi sejak 10 Oktober, dan sampai hari ini belum ada aktivitas distribusi MBG dari lokasi tersebut,” ujarnya di Jakarta, Senin (13/10).
Hida menjelaskan bahwa video yang beredar luas di media sosial itu sebenarnya memperlihatkan kegiatan dari SPPG Mutiara di Kota Banjar, Jawa Barat.
Kemiripan nama antara “Banjar Martapura” dan “Kota Banjar” disebut menjadi penyebab munculnya kesalahpahaman publik mengenai lokasi sebenarnya.
“SPPG Mutiara yang berlokasi di Kota Banjar, Jawa Barat, tidak memiliki hubungan operasional dengan SPPG Banjar Martapura Tungkaran di Kalimantan Selatan.”
“Jadi, informasi bahwa dapur Martapura masih beroperasi dan mendistribusikan makanan adalah tidak benar,” tegas Hida.
Menurut Hida, pihak BGN kini tengah melakukan evaluasi dan investigasi bersama BPOM, Dinas Kesehatan, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan penyebab serta tindak lanjut dari insiden di Martapura.
Selama proses evaluasi berlangsung, kegiatan distribusi MBG di wilayah terdampak sementara dialihkan ke dapur lain yang telah memenuhi standar keamanan pangan nasional.
“Kami memastikan setiap dapur MBG beroperasi sesuai standar higienitas dan kelayakan. Evaluasi yang dilakukan saat ini bertujuan agar kejadian di Martapura tidak terulang dan pelayanan kepada masyarakat tetap optimal,” tutup Hida.***