JAKARTA – Mick Schumacher, putra dari juara dunia tujuh kali Michael Schumacher, telah melobi keras untuk memastikan kembalinya ke grid F1 pada musim 2026 bersama tim Cadillac yang baru. Setelah kehilangan kursinya di tim Haas pada akhir musim 2022, Schumacher telah berusaha keras untuk menemukan cara kembali ke kompetisi tertinggi motorsport.
Perjalanan Schumacher Setelah Haas
Setelah kepergiannya dari Haas, Mick Schumacher menghabiskan dua musim sebagai pembalap cadangan Mercedes, memberikan dukungan teknis dan operasional kepada tim pemenang kejuaraan. Selain itu, ia juga bergabung dengan tim Kejuaraan Ketahanan Dunia (WEC) Alpine, meskipun banyak yang berharap bahwa dirinya akan kembali ke F1 suatu hari nanti.
Cadillac Bergabung ke Grid F1
Dengan masuknya Cadillac sebagai tim ke-11 F1 pada musim 2026, peluang bagi Schumacher untuk kembali ke grid F1 terbuka kembali. Kehadiran tim Amerika ini memberikan dua kursi tambahan di grid, dan Mick Schumacher kini berharap untuk menjadi salah satu pembalap yang dipilih.
Menurut laporan dari F1.com, Schumacher telah “melobi keras” untuk mendapatkan kesempatan bergabung dengan Cadillac pada tahun 2026. Walaupun ia disebutkan sebagai salah satu kandidat yang dipertimbangkan, Schumacher berada di urutan paling bawah dalam daftar kandidat tim tersebut.
Kandidat Pembalap Cadillac
Tim Cadillac dilaporkan sedang mempertimbangkan beberapa nama besar untuk mengisi kedua kursi mereka. Sergio Perez dan Valtteri Bottas adalah dua pilihan berpengalaman yang dikabarkan menjadi favorit utama, sementara Mick Schumacher, Zhou Guanyu, dan Felipe Drugovich juga disebut-sebut masuk dalam daftar kandidat potensial.
Schumacher sendiri memiliki rekor 12 poin dalam 44 balapan bersama Haas pada musim 2021-2022, dengan hasil terbaiknya adalah finis keenam di Grand Prix Austria 2022. Meskipun demikian, meski prestasinya cukup solid, Schumacher belum mampu menunjukkan konsistensi untuk mempertahankan posisi di grid F1.
Rencana Tim Cadillac
Awalnya, Cadillac berencana untuk menurunkan seorang pembalap Amerika bersama seorang pembalap berpengalaman di musim debut mereka. Namun, rencana tersebut kini dilaporkan semakin kurang mungkin, karena tim lebih fokus pada pengalaman dalam memilih pembalap. Sergio Perez dan Valtteri Bottas dianggap sebagai pilihan terbaik karena pengalaman mereka di F1, tetapi nama-nama lain, termasuk Schumacher, juga masih dipertimbangkan.
Cadillac dikabarkan tidak terburu-buru dalam memilih pembalap mereka. Namun, mereka berencana untuk merekrut setidaknya satu pembalap sebelum akhir musim panas 2025 untuk membantu pengembangan mobil mereka menjelang debut tim di musim 2026. Pembicaraan dengan para pembalap diyakini akan dipercepat dalam beberapa minggu mendatang.
Apakah Mick Schumacher Bisa Kembali ke F1?
Meski posisinya tidak sepenuhnya terjamin, Mick Schumacher masih memiliki peluang untuk kembali ke F1, meskipun persaingan untuk mendapatkan kursi di tim Cadillac sangat ketat. Terlebih, dengan banyaknya pembalap berpengalaman yang juga ingin bergabung, Cadillac kemungkinan besar akan mengutamakan pengalaman dalam memilih duo pembalap mereka untuk musim 2026.
Jika Schumacher berhasil mendapatkan kursi di tim Cadillac, ini akan menjadi kesempatan besar bagi dirinya untuk membuktikan kemampuannya di ajang F1 setelah kehilangan kesempatan sebelumnya. Apakah cadillac akan mempercayakan kursi kepada Schumacher atau memilih pengalaman lebih lanjut, kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.