JAKARTA – Pelatih kepala Manchester United, Ruben Amorim, menegaskan bahwa timnya tak boleh larut dalam memantau langkah transfer klub pesaing seperti Liverpool dan Manchester City, sementara masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan di kubu Setan Merah.
Amorim menyiratkan bahwa saat ini fokus utama harus tertuju pada penguatan internal tim, bukan pada kecemasan melihat aktivitas belanja kompetitor.
United sendiri tengah mempertimbangkan menambah alokasi transfer menjadi hampir £200 juta, terutama bila mereka sukses mengamankan tanda tangan striker muda berbakat milik RB Leipzig dan Timnas Slovenia, Benjamin Sesko, dalam persaingan dengan Newcastle United.
Baca Juga
Namun, di sisi lain, Liverpool menunjukkan keseriusan era baru bersama Arne Slot dengan total belanja mencapai £250 juta—angka yang berpotensi meningkat jika mereka sukses membajak Alexander Isak dari Newcastle.
Tidak kalah agresif, Manchester City telah menaikkan pengeluaran mereka hingga menyentuh £350 juta, termasuk perekrutan kiper muda berbakat, James Trafford, dari Burnley.
Melihat angka-angka fantastis itu, Manchester United dinilai menghadapi tantangan berat untuk menjaga daya saing.
Baca Juga
Namun, Ruben Amorim tetap bersikukuh bahwa energi tim harus diarahkan untuk memperkuat fondasi permainan dan sinergi skuad yang ada.
“Jika kita berada di momen yang berbeda, saya akan lebih khawatir tentang itu,” katanya dikutip BBC, Minggu (3/8/2025).
“Saya hanya fokus pada apa yang perlu kami tingkatkan di sini.
Baca Juga
‘Saya sangat senang dengan pemain yang kami beli karena mereka telah membuktikan diri di Liga Primer. Saya tidak khawatir tentang aspek fisik, dan saya sangat senang dengan karakter mereka.”
“Saya bisa menjamin, jika Anda membawa manajer mana pun ke sini, mereka akan berkata, Bryan (Mbeumo), terima kasih. Matheus Cunha, terima kasih.”
Amorim memuji rekrutan baru seperti Bryan Mbeumo dan Matheus Cunha, menilai keduanya membawa nilai lebih secara teknis dan mental.
Baca Juga
Ia meyakini bahwa solusi untuk musim depan tidak terletak pada adu belanja, tapi pada pembangunan sistem dan identitas permainan yang kokoh.***
