web statistic

Tiga Jalur Alternatif Menuju Gunung Semeru: Liar, Sunyi, dan Sarat Pesona Alam

3 Menit Baca
Gunung Semeru (Dok. Istimewa)

JAKARTA – Gunung Semeru, puncak tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut, tak pernah kehilangan daya tariknya bagi para pendaki. Selama ini, jalur resmi Ranu Pane – Ranu Kumbolo – Kalimati – Arcopodo – Mahameru menjadi rute utama. Namun, ada tiga jalur alternatif yang menyimpan keindahan tersembunyi dan pengalaman mendaki yang lebih intim dengan alam.

Berikut tiga jalur alternatif menuju Gunung Semeru yang jarang diketahui, namun menawarkan petualangan luar biasa:

1. Jalur Lumajang via Burno – Ngampo – Ranu Kumbolo

  • Titik awal: Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang
  • Durasi: 10–12 jam menuju Ranu Kumbolo
  • Status: Tidak resmi, memerlukan izin khusus dan pendamping lokal

Jalur ini belum dikelola secara resmi oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan lebih dikenal di kalangan warga lokal serta tim konservasi. Medannya masih alami dan minim informasi.

Daya tarik:
Pendaki akan merasakan atmosfer hutan tropis yang lebat, suara satwa liar, dan kabut tipis yang menciptakan suasana magis. Ranu Kumbolo terlihat dari sudut pandang yang berbeda—lebih tinggi dan terasa lebih pribadi.

2. Jalur Malang via Gubugklakah – Jambangan – Ayek-Ayek

  • Titik awal: Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang
  • Durasi: 10–13 jam menuju Kalimati
  • Status: Tidak resmi, cocok untuk komunitas dan pendaki berpengalaman

Jalur ini tidak memiliki pos pendakian dan tidak dikomersialkan. Biasanya digunakan oleh komunitas ekspedisi yang menyukai tantangan.

Keistimewaan:
Rute ini menyuguhkan lanskap beragam, mulai dari ladang warga, tebing alami, hingga sungai kecil. Area Ayek-Ayek menyimpan lembah tersembunyi dengan vegetasi lebat dan suasana yang menenangkan.

3. Jalur Senduro via Argosari – Ranu Tompe – Ranu Kumbolo

  • Titik awal: Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang
  • Durasi: 12–14 jam menuju Ranu Kumbolo
  • Status: Jalur eksplorasi, minim penunjuk jalan, wajib didampingi guide lokal

Ranu Tompe dikenal sebagai danau paling tersembunyi di sekitar Semeru. Jalur ini melewati hutan lebat dengan jalan setapak kecil dan nyaris tanpa sinyal.

Pesona utama:
Hutan berkabut, kicauan burung liar, dan danau jernih yang tersembunyi di pelukan Semeru menjadikan jalur ini pengalaman spiritual yang mendalam. Tak heran jika Ranu Tompe dijuluki “danau terlupakan.”

Catatan Penting bagi Pendaki:

  • Jalur ini tidak disarankan untuk pemula.
  • Wajib menggunakan pemandu lokal atau komunitas pendakian berpengalaman.
  • Tetap memerlukan izin dari TNBTS atau perangkat desa setempat.
  • Bawa logistik ekstra karena minim sumber air dan panjangnya rute.
  • Lakukan pendakian saat cuaca cerah untuk menghindari risiko jalur licin dan berbahaya.

Tiga jalur alternatif ini bukan sekadar rute menuju puncak, melainkan perjalanan menyatu dengan alam yang liar, sunyi, dan penuh makna. Cocok bagi pendaki berpengalaman yang ingin menjelajahi sisi lain Gunung Semeru yang belum banyak tersentuh.

Share This Article