web statistic

Muse Bakal Konser di Jakarta, Ini 5 Lagu Ikonik yang Wajib Kamu Dengar!

3 Menit Baca
Lima lagu Muse paling ikonik, dari 'Supermassive Black Hole' hingga 'Madness', siap menggetarkan konser Jakarta 2025. (Foto: @muse)

JAKARTA – Grup rock asal Inggris, Muse, dijadwalkan bakal kembali menggetarkan panggung musik Tanah Air.

Setelah penantian panjang selama hampir 20 tahun, trio legendaris ini siap menyapa para penggemarnya dalam konser yang akan digelar di Carnaval Ancol, Jakarta, pada 19 September 2025.

Dengan formasi utuh sejak awal karier—Matt Bellamy (vokal dan gitar), Chris Wolstenholme (bass), serta Dominic Howard (drum)—Muse telah menempuh perjalanan panjang lebih dari tiga dekade di industri musik global.

Kehadiran mereka selalu ditandai dengan eksplorasi musik progresif, performa panggung yang energik, serta pesan sosial yang tajam.

Menjelang pembukaan penjualan tiket pada 16 Juni 2025, para penggemar mulai bersiap menyambut euforia konser Muse.

Sambil menanti, tak ada salahnya memutar kembali lima lagu Muse terpopuler di Spotify yang akan membawa nostalgia sekaligus membakar semangat sebelum konser dimulai.

1. Supermassive Black Hole

Tampil sebagai trek unggulan dalam album Black Holes and Revelations (2006), lagu ini menjadi ikon utama Muse di platform streaming.

Dipenuhi metafora gelap dan atmosfer misterius, “Supermassive Black Hole” hingga kini menjadi lagu Muse paling sering diputar di Spotify.

2. Uprising

“Uprising” yang menjadi single pembuka dari album The Resistance (2009) menyuarakan semangat perlawanan terhadap sistem represif dan manipulatif.

Lagu ini menjadi simbol perlawanan kolektif dan digemari karena nuansa distopianya yang relevan hingga kini.

3. Starlight

Masih dari Black Holes and Revelations, lagu “Starlight” tampil lebih melankolis dengan sentuhan piano khas Matt Bellamy.

Lagu ini tak jarang menjadi andalan Muse sebagai penutup konser, menciptakan suasana emosional yang tak terlupakan bagi penonton.

4. Hysteria

Dikenal dengan intro bass agresif yang legendaris, “Hysteria” dari album Absolution (2003) menjelma jadi anthem para bassist di seluruh dunia.

Permainan distorsi yang tajam membuatnya jadi salah satu lagu paling teknikal sekaligus penuh energi dalam setiap pertunjukan Muse.

5. Madness

“Madness” hadir dalam album The 2nd Law (2012), mengeksplorasi sisi emosional dan psikis dari dinamika cinta.

Balutan elektronik dan aransemen minimalis memperkuat narasi lagu tentang pencarian harapan di tengah kekacauan batin.

Kekuatan Lagu-Lagu Muse Tak Pernah Luntur

Kelima lagu ini menjadi bukti kuat konsistensi Muse dalam menjaga orisinalitas dan daya pikat musikal mereka.

Tak hanya sukses secara komersial, namun setiap rilisan Muse juga mampu membangun koneksi emosional dengan pendengar lintas generasi.

Dengan konser yang sudah di depan mata, lima lagu ini seakan menjadi pemanasan sempurna untuk menyambut malam penuh energi dan nostalgia bersama Muse.

Jadi, pastikan kamu tidak melewatkan konser epik ini!***

Share This Article